Download

Selasa, 29 Juni 2010

Cile Curi Cinta Cruyff

Belanda perlahan namun pasti melangkah lebih jauh di Piala Dunia tahun ini. Tidak terlalu istimewa dalam penampilannya, skuad asuhan Bert van Marwijk mencapai babak perempat final setelah mengalahkan Slovakia 2-1 (1-0) di Stadion Moses Mabhide, Durban, kemarin.

Dan Johan Cruyff membenarkan Belanda sudah kehilangan kharismanya. Menurut legenda hidup sepakbola Belanda itu, Oranje tidak lagi menawarkan kualitas ekstra yang selalu menjadi bahan pergunjingan. Belanda memang tidak pernah menjuarai Piala Dunia, tapi seluruh dunia berdecak kagum membicarakan mereka, demikian pernyataan dari Cruyff.

Khusus di Afrika Selatan, Cruyff justru terpukau dengan penampilan impresif yang dipertontonkan Cile. Menurutnya, negara peserta paling selatan di dunia itu telah mengambil peran Belanda. “Dari 32 tim peserta, hanya ada satu juara. Ketika kesempatan menjadi juara terbatas, menyenangkan penonton bergantung pada filosofis tim itu sendiri. Dan Cile memengambil peran itu,” kata Cruyff yang kini menjabat Presiden Kehormatan Barcelona.

Cile menjadi “kuda hitam” di Afsel. Mereka menyingkirkan Swiss dan Honduras untuk mendampingi Spanyol lolos dari Grup H. Di partai perdelapan final, Cile bermain impresif meski sadar rekor pertemuan selama ini tidak memihak mereka yang hanya menang tujuh kali dari 66 pertemuan. Brasil dengan jitu mengefektifkan serangan cepat mereka untuk memukul balik La Roja tiga gol tanpa balas.

Cruyff sangat mencintai sepakbola indah. Ketika pada masa jayanya permainan Belanda mendapat sanjungan banyak pihak dengan skema total football-nya. Belanda yang diunggulkan menjadi juara pada PD 1974 akhirnya kalah dari tuan rumah Jerman Barat. Komentar Cruyff tidak terlepas dari tren sepakbola pragmatis saat ini yang mementingkan hasil akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf, komentar yang bernada SARA, SPAM akan di hapus. Jika meng-copy artikel ini harap sertakan link http://kimiaindustriunpad.blogspot.com
Terima Kasih. Salam KAPPATHETA.