Download

Kamis, 17 Juni 2010

Satu Hari Untuk Abel -Part I-

Satu Hari Untuk Abel

Memang aneh, sehabis bangun tidur Abel harus lari terbirit-birit menuju toilet di kamarnya karena jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Yah…memang begitu kegiatannya mulai Senin itu, karena hari itu merupakan hari pertamanya di kelas 2 SMA.
Freabel Castalyan !” panggil guru seni rupanya saat dia baru saja sampai di depan pintu kelas. Dan Abel pun hanya tersenyum tipis dengan wajah innocentnya.
Eh bapak. Apa kabar pak ?” Tanya Abel basa basi dan guru itu mendekatinya dengan tatapan tajam.
Kamu tidak usah cengengesan seperti itu ! Kemana saja kamu ? datang ke sekolah seenaknya.” Kata Pak Rian guru seni rupanya yang saat itu menjadi wali kelasnya sambil berkacak pinggang.
Ya…maaf dech Pak. Saya kan ga sengaja. Abis manggungnya malam-malam sich Pak. Jadi, bangunnya kecolongan dech.” Jawabnya polos tanpa wajah bersalah. “Jadi…saya boleh masuk ga Pak ?” tanyanya setelah lama menunggu.
Ya sudah. Lagian bapak nanya-nanya sama kamu cuma mau ngisengin kamu doang.” Katanya sambil berlalu menuju ruang guru dan meninggalkan Abel yang sedang kebingungan.
Di dengarnya tawa yang tiba-tiba menggelegar dari arah kelas. Rupanya teman-temannya menertawakan peristiwa tadi.
Sial ! Pak Rian jailin gwe.” Katanya sambil tersenyum, dan masuk ke kelas.
Hari itu rupanya SMAN 9 Bandung, belum mulai belajar. Mungkin karena banyak sekali anak-anak yang minta pindah kelas.
Eh gimana liburan lo? ”Tanya Caterine sahabatnya. “Pasti lo liburan ke rumah kakek lo di Paris kan ? “Tanya dia lagi. Yah…semua orang juga udah pada tahu kalo Abel itu anak orang kaya. Kakeknya aja tinggal dan punya perusahaan di luar negeri. Pantas saja kalo mau ini dikasih, mau itu dikasih. Apa sich yang enggak buat Abel. Tapi, ya memang Abel ga punya sifat sombong dan orangnya dewasa banget. Jadi dia pengen apa-apa itu dari penghasilan dia sendiri, keringat dia sendiri. Bukan harta dari orang tuanya, kakeknya, ataupun kakek buyutnya.
Nggak. Gwe ga ke Paris.” Jawab Abel jadi murung ditanya hal begituan sama Caterine.
Terus… lo kemana ?”Tanya Caterine heran.
Biasalah….gwe manggung disana disini. Capek banget Rine. 2 minggu kemaren gwe ga bisa istirahat. Nengok kakek gwe juga ga sempet. Ini karena gwe pengen band gwe dikenal banyak orang.”ceritanya sambil menerawang. Pantas saja dia begitu terlihat sedih.
Semangat yah!” kata Caterine sambil tersenyum bangga. “By the way…asyik juga ya bisa manggung disana-disini. Pasti banyak cowo yang ngecengin lo kan ?” katanya sambil menerawang dan Abel hanya tersenyum tipis. Walaupun senyumannya tipis banget, Abel terlihat cantik sekali. Wajah blasteran Belanda yang dikasih ibunya plus hidung bangir dan sorot mata yang tajam namun berkesan lembut pemberian ayahnya membuat semua perempuan di dunia ini akan mengakui kecantikannya.
Kalo lo liburan kemana ?” Tanya Abel membuka pembicaraan baru.
Oh…kalo gwe sich ga jauh-jauh. Cukup Bali. Lagian gwe ga mau bareng sama orang tua. Bosen Bel.” Katanya.”Eh gimana kabar abang lo, Frezi?” Tanya Caterine sambil tersenyum centil.
Ah lo….naksir kakak gwe ya?” Tanya Abel menggoda Caterine dan mereka pun tertawa bersama, tanda mereka sudah saling mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

oleh Nurul Hanifah k.i 08
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maaf, komentar yang bernada SARA, SPAM akan di hapus. Jika meng-copy artikel ini harap sertakan link http://kimiaindustriunpad.blogspot.com
Terima Kasih. Salam KAPPATHETA.